KARAKTERISTIK RANGKAIAN LISTRIK


KARAKTERISTIK RANGKAIAN LISTRIK
TUJUAN
1. Mampu merangkai ranngkaian listrik dari hambatan yang dipasang seri dan pararel
2. Menentukan hubungan antara hambata, antara tegangan dan arus listrik pada rangkaian yang dipasang seri dan pararel

TINJAUAN TEORI
   Bila sebuah komponen listrik, misalnya lampu diberikan beda potensial atau tegangan listrik, maka lampu akan dialiri arus listrik. Syarat arus listrik dapat mengalir pada hambatan yaitu rangkaian hharus tertutup dan harus terdapat beda potensial antara kedua titik dalam rangkaian listrik.
  Jika lampu yang dipasang sebagai hambatan dari rangkaian listrik, maka besar hambatan lampu berdasarkan hukum ohm adalah:
      V = I.R ................................................................................................................................ (3.1)
Dimana : V = Tegangan listrik (Volt)
                  I = Arus listrik yang  mengalir pada hambatan (A)
                 R = Hambatan atau tahanan listrik (Ohm)
    Pada saat malam hari, di rumah kita banyak dipasang lampu-lampu yang menyalanya sesuai dengan keinginan kita. Kita dapat menyalakan semua lampu atau tidak tergantung keperluan kita masing-masing . Dalam kehidupan sehari-hari , kita sering melakukan penyambungan lampu baik secara seri maupun secara pararel. Hambatan pada lampu yang dipasang secara pararel, kuat arus listrik dalam suatu rangkaian tak bercabang, besarnya selalu sama. Lampu-lampu di rumah kita pada umumnya terpasang secara paralel. Pada kenyataannya rangkaian listrik biasanya terdiri banyak hubungan sehingga akan terdapat bnyak cabang maupun titik simpul. Titik simpul adalah titik pertemuan dua cabang atau lebih. Penyelesaian dalam masalah rangkaian listrik yang terdapat banyak cabang atau simpul itu digunakan Hukum I dan II kirchoff.
Hukum I Kirchoff :
“Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang keluar dari cabang tersebut “.
secara matematika dituliskan sebagai berikut :
Σ Imasuk = Σ Ikeluar ........................................................................................................ (3.2)
 
bagaimana tentang hubungan antar hambatan-hambatan listrik? Misalkan kita mempunyai lampu pertama dan kedua yang dianggap sebagai hambatan listrik (R1) dan hambatan listrik (R2). Seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.

                                        
     R1                                                                  R2
Gambar  3.1 Hambatan listrik

      Hambatan pengganti Rs dari kedua hambatan R1 dan R2 yang dihubungkan secara seri pada
gambar 3.2 tersebut secara matematis adalah: 
     Rs = R1 + R2...................................................................................................................(3.2)


                  
                                      R1              R2                                                 RS
Gambar 3.2 Dua hambatan listrik disusun seri
  Hambatan pengganti untuk rangkaian hambatan R1 dan R2 yang disusun secara pararel seperti pada gambar 3.3


                                        R1
                                                                                      Rp
                                        R2
Gambar 3.3 Dua Hambatan listrik disusun pararel

Besar rangkaian hambatan pengganti adalah
Aplikasi rangkaian seri untuk pembagi tegangan ditunjukkan pada gambar 3.4 berikut
                                                         I

                                                                                     R1                                              V1
                                                                +                     
                                            -                       V  
                                                                                     R2                                              V2


Gambar 3.4 rangkaian seri untuk pembagi tegangan
Penerapan hokum Ohm untuk gambar rangkaian seri adalah
V1 = IR1 dan V2 = IR2 atau
                                                       I                        I2
                                                                 I1
                                                +
                                                 -                  R1                           R2


Gambar 3.5. Rangkaian pararel untuk pembagi aliran arus listrik
Penerapan hukum  I kirchoff pada rangkaian pararel pembagi aliran arus listrik adalah:
I = I1 + I2 .................................................................................................................. (3.6)
Dengan mensubstitusikan persamaan 3.1, maka diperoleh :
............................ (3.7)

ALAT DAN BAHAN
1. Ampere meter
2. Voltmeter
3. Lampu LED
4. Kabel Penghubung
5. Sumber tegangan Listrik DC
6. Beberapa hambatan listrik
7. Papan sirkuit yang sudah dirangkai





TUGAS PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan arus listrik?
2. Apakah syarat dari suatu rangkaian agar arus listrik dapat mengalir  pada suatu hambatan?
3. Apakah membedakan antara hambatan ohmik dan non-ohmik?
4. Sebutkan hukum kirchoff I?
5. Gambarkan suatu rangkaian hambatan yang dipasang secara seri dan pararel?

JAWABAN
1.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
2. Harus terdapat perbedaan potensial
3.
Ohmik = sifat kelistrikan suatu benda yang mengikuti hukum ohm 
non-ohmik = sifat kelistrikan suatu benda yang tidak mengikuti hukum ohm
4.
Hukum I Kirchoff :
“Jumlah kuat arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang keluar dari cabang tersebut “.
5.
          
                               R1                            R3
                               R2

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan papan sirkuit yang telah dirangkai.
2. Memasang sumber tegangan listrik DC / Baterai
3. Memasang lampu LED  dan Hambatan R1 dan R2 pada papan sirkuit secara seri
4. Mencatat tegangan pada sumber tegangan listrik DC / Baterai
5. Mengukur beda potensial antar ujung hambatan R1 dan R2
6. Mengukur arus listrik yang mengalir pada kedua ujung hambatan R1 dan R2
7. Menuliskan hasil  pengukuran beda potensial dan arus listrik pada table pengamatan
8. Lakukan pengukuran sebanyak 5 kali pengukuran
9. Mengganti rangkaian dengan memasang lampu LED dan Hambatan R1 dan R2 pada papan sirkuit secara pararel
10. Mencatat tegangan pada sumber tegangan listrik DC/Baterai
11. Mengukur beda potensial antar ujung Hambatan R1 dan R2
12. Mengukur arus listrik yang mengalir pada kedua ujung hambatan R1 dan R2
13. Menuliskan hasil pengukuran beda potensial dan arus listrik pada tabel pengamatan
14. Lakukan pengukuran sebanyak 5 kali pengukuran

TUGAS AKHIR
1. Bagaimana hubungan antar hambatan yang dipasang secara seri dan pararel?
2. Bagaimana karakteristik tegangan dan arus listrik dari rangkaian yang dipasang secara seri?
3. Bagaimana karakteristik tegangan dan arus dari rangkaian yang dipasang secara pararel?
4. Hitung besar hambatan masing-masing R1 dan R2?
5. Tentukan besar hambatan pengganti dari rangkaian seri dan pararel?

JAWABAN
1.  hambatan disusun secara seri atau berderet, maka hambatan semakin besar, sehingga akan mengurangi besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian .sedangkan Apabila beberapa hambatan disusun secara paralel  atau berjajar, maka hambatan total semakin kecil, hambatan yang disusun secara paralel berfungsi untuk membagi arus listrik yang mengalir  .
2.
Rangkaian seri memiliki kelebihan yaitu kuat arus listrik (I) yang mengalir pada tiap bagian sama, lampu lebih terang, lebih sederhana dan memerlukan sedikit kabel
3. Rangkaian paralel memiliki kelebihan yaitu tegangan (V) yang mengalir pada tiap bagian sama, serta bila satu bagian terputus tidak mempengaruhi yang lain dan lebih hemat listrik
4. R1  dan R2 = 100Ω
5. Rumus Hambatan Pengganti Pada Rangkaian Seri:
R = R1 + R2 + R3 + …
Rumus Hambatan Pengganti Pada Rangkaian Paralel:
1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + …
di mana R1, R2, dan R3 adalah hambatan-hambatan pada rangkaian
Pembahasan:
Hambatan pengganti adalah besarnya hambatan setara dengan total hambatan yang dihasilkan semua hambatan-hambatan di suatu rangkaian listrik. Besar dan cara perhitungan hambatan pengganti dihitung dengan cara yang berbeda pada rangkaian listrik yang tersusun secara berurutan atau seri dengan pada rangkaian yang tersusun secara sejajar atau paralel.
A. Hambatan Pengganti Pada Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, besar dari hambatan pengganti (R) nilainya adalah sama dengan penjumlahan sederhana dari seluruh hambatan pada rangkaian. Atau bila ditulis dengan rumus menjadi:
R = R1 + R2 + R3 + …
Misalnya, bila pada rangkaian seri besar hambatan adalah R1 = 100 ohm, R2 = 100 ohm, maka besar hambatan pengganti adalah:
R = R1 + R2
 = 100 + 100
= 200 ohm


B. Hambatan Pengganti Pada Rangkaian Paralel
Pada rangkaian paralel, besar dari hambatan pengganti (R) nilainya adalah sebesar penjumlahan dengan rumus:
1/R = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….
Misalnya bila pada rangkaian paralel besar hambatan adalah R1 = 100 ohm, R2 = 100 ohm, maka besar hambatan pengganti adalah:
1/R-total = 1/100Ω + 1/100Ω

1/R-total = 2/100Ω
R-total = 100Ω/2
R-total = 
50Ω
Rangkaian Pararel
Tegangan ∑ = 7.83 v
R. Hambatan = 100 Ω
V (L1 & L2) = 5.86 V
NO
I L1
I L2
v ab
1
4.77
5.91
5.91
2
5.36
6.08
5.84
3
5.10
4.95
5.87
4
4.71
5.34
5.83
5
4.60
5.43
5.85
6
4.94
5.81
5.83
7
4.14
5.61
5.79
8
4.47
5.58
5.80
9
4.41
5.59
5.82
10
4.97
5.56
5.80

DATA HASIL PERCOBAAN
Rangkaian seri
Tegangan ∑ = 7.57 v
R. Hambatan = 100 Ω
Vab (L1 & L2) = 6.62 V
NO
VL1
VL2
I ab
1
3.75
2.61
3.06
2
3.72
2.61
3.81
 3
3.75
2.61
4.31
4
3.73
2.61
3.39
5
3.68
2.61
3.84
6
3.79
2.61
4.17
7
3.72
2.61
4.17
8
3.75
2.61
4.32
9
3.69
2.61
3.94
10
3.66
2.61
4.28





PEMBAHASAN
           
                 Pada praktikum ini memahami tentang hukum kirchoff , dimana hukum kirchoff ada 2 yaitu hukum tegangan kirchoff dan hukum arus kirchoff . Hukum tegangan kirchoff menyatakan bahwa tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan penjumlahan jatuh tegangan dalam rangkaian tersebut dan untuk hukum arus kirchoff menyatakan bahwa penjumlahan arus yang masuk satu simpul sama dengan jumlah arus yang meninggalkaan simpul tersebut . Dengan kata lain , penjumlahan pada satu simpul harus sama dengan nol .
                 Pada saat melaksanaan praktikum kita melakukan percobaan hokum kirchoff pada rangkaian seri dan parallel. Pada rangkaian seri kita mendapatkan hasil untuk R totalnya  104Ω, jika kita bandingkan antara hasil pengukuran dan perhitungan dari nilai yang diperoleh adalah hampir sama untuk rangkaian seri , dimana perbandingan antara pengukuran dan perhitungan tegangan adalah 3.75 : 2,61 untuk V1 , dan 1,1 : 1,07 untuk V2 dan V3 hal ini berarti membuktikan percobaan yang telah kita lakukan sudah benar . dan untuk hokum kirchoff pada rangkaian parallel kita dapatkan untuk resistansi penggantinya adalah 919,402 Ω. Untuk membandingkan arus pada hasil pengukuuran dan perhitunagan perbedaan tidk terlalu jauh dan untuk perbandingannya 0,9mA : 1mA untuk Idan 2,273 mA : 3,5 mA untuk Idn I. Percobaan yang sudah dilakukan sudah benar akan tetapi kesalahan seperti ini disebabkan kurang telitinya praktikan dan alat yang digunakan dala praktikum. 


H.    KESIMPULAN

            Dari percobaan yang telah yang dilakukan kita dapat simpulkan  :
v  Hukum tegangan kirchoff merupakan tegangan yang diberikan pada suatu rangkaian tertutup sama dengan penjumlahan tegangsan jatuh
v  Hukum arus kirchoff menyatakan penjumlahan rus yang masuk satu simpul sama dengan penjumlahan arus yang meninggalkan simpul tersebut.
v  Pada percobaan hokum kirchoff pada rangkaian seri kita peroleh resistansi totalnya 104Ω, dan tegangan masing – masing V1 = 2,8 V, V= 1,1v dan V= 1,1 v.
v  Pada percobaan hokum kirchoff pada rangkaian parallel kita peroleh resistansi penggantinya 919,402 Ω = 0,9 kΩ, dan untuk arus yang diperoleh I= 0,9 mA, I2= 2,273 mA dan I3= 2,273mA
v  Jika dibandingkan antara nilai dari perhitungan dan pengukuran sudah mendekati kesamaan.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "KARAKTERISTIK RANGKAIAN LISTRIK"

Post a Comment