MEMBUAT POWER DIVIDER

    Jarak antara connector input dengan connector output ¼ Lambda x 0.95. Nilai Impedansi yang dihasilkan tergantung RASIO antara Diameter luar konduktor luar (D) terhadap Diameter luar inner konduktor dalam (d). 

    Nilai Impedansi yang terbentuk adalah Zo= 138 Log (1.08 * (D/d)).
Misal D=25 mm dan d=15mm, maka Impedansinya, Zo=138 Log(1.08*(25/15))= 35.23Ω, mendekati 35.5 Ω. Dan PD siap digunakan sebagai impedance transformer dari 25 Ω ke 50 Ω menuju Tx melalui Feed Line 50 Ω.

    Nilai D dan d bisa disesuaikan dengan di coba - coba dihitung agar Nilai impedansinya ketemu mendekati 35.5 Ω dan bahannya juga mudah didapet dipasaran.







    Pada gambar diatas coba lihat gambar diatas “ 1 Input 4 Output Power Divider (Gunakan 50 Ω Coaxial Cable)” itu 1 input (ujung kanan) dan 4 output (ujung kiri)

    Cara pembuatan PD 4 ways seperti itu sudah benar, yang mungkin sulit itu adalah antara rumus dan prakteknya yang banyak bedanya ntar. jadi mungkin begini, secara perhitungan logaritma sudah benar nilai impedansi PD 25 ohm, karena untuk mentransformasikan impedansi dari 12.5 Ω (50Ω // 50Ω // 50Ω // 50Ω = 12.5 Ω) menuju 50 Ω dibutuhkan impedansi saluran (PD) sebesar 25 Ω. tapi setelah diimplementasikan berbeda hasilnya. Jadi perlu kesabaran dan adjust ratio antara D dan d agar impedansi bisa 25 Ω persis.

    Untuk perbedaan PD & T connection dalam penggunaannya adalah terletak pada kemampuan memikul daya dari pemancar. dibawah merupakan analisanya.

    Pada T connector kabel 75 Ω itu hanya tipe Coaxial, RG 11 belden 9292 yang paling besar kemampuan hantar arusnya (mungkin untuk maksimum power continue sekitar 400-600 Watt aja), lebih besar dari itu sudah tidak mampu dan jarang ada kable 75 Ω diatas RG 11 (bahkan mungkin tidak pernah diproduksi). Sehingga jika ingin digunakan untuk power besar,10 kW (10000 Watt) misalnya, sudah jelas kabel tersebut akan rusak.

    Sehingga dipake’lah kabel 50 Ω dengan sistem PD karena kemampuan menghandle power jauh lebih besar, seperti Coaxial Heliax Andrew LDF 4, LDF 5, LDF 7, dan masih banyak diatasnya lagi yang punya kemampuan hingga diatas 20 kW pun bisa. itu kelebihan jika menggunakan PD kemampuan hantar arusnya jauh lebih tinggi, karena apa?? ya karena kabel 50 Ω banyak macamnya dan banyak yang mampu untuk power besar, tinggal kemampuan antenna kita aja, sama connectornya pun juga harus bagus juga, jangan sampai meleleh (orang surabaya bilang ledder).

    Kalo masalah kuningan ( Cover/tembaga) akan lebih bagus daya hantarnya (rugi - rugi kecil).
Tapi pesan saya sekalipun pake tembaga, impedansi juga tetep harus diperhatikan (matching impedancenya) dengan kebutuhan. sehingga tidak mengurangi performa dari PD.
Untuk ukuran skemanya bisa menghitung sendiri rumus diatas sudah lengkap sekali,
dan ada contohnya juga untuk 2 ways.

















    Tabel ukuran ratio D dan d, Dibawah adalah perhitungan untuk PD 4 ways, coba lihat pada tabel Impedansi PD (Zt (Zo)) yang nilainya mendekati 25 Ω (impedansi PD) di dapatkan paling mendekati adalah 25.2 Ω.

sehingga ratio d Vs D adalah :
      D = 31 mm
      d = 22 mm
sehingga berdasarkan rumus :
      Zo= 138 Log (1.08 * (D/d))
didapatkan :
      Zo = 138 x Log (1.08 x (31/22))
           = 138 x log (1.08 x (1.409))
           = 138 x log (1.5218)
           = 138 x (0.18236)
           = 25.166 Ω >>> nilai impedansi PD.










     Untuk prakteknya biasanya ada sedikit deviasi/penyimpangan dengan perhitungan. sehingga untuk mengadjust , siapkan tabung yang lebih kecil atau lebih besar baik. tergantung deviasinya keatas ( impedansi PD terlalu besar) atau ke bawah (impedansi PD terlalu kecil). untuk Konstruksinya lihat gambar diatas D dan d yang saya lingkari merah.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MEMBUAT POWER DIVIDER"

Post a Comment